Rabu, 27 Juli 2011

perang banjar dan sejarah sungai lumbah


Pelaku Perang Banjar

 
KOLONEL ANDRESSEN pada tanggal 29 April 1859 mendarat di Banjarmasin ,bertugas meredakan Perang Banjar.
21 oktober 1859 Dipecat Gubernur Jendral Batavia karena gagal menundukan `Hoofoopstandeling` Sultan Hidayatullah.
Pangkat terakhir Letnan Jendral karena jasanya dalam Perang Aceh.

Perang Banjar Meletus untuk pertama kali pada tanggal 28 April 1859 M atau bertepatan dengan bulan suci umat Islam 25 Ramadhan 1275 H, Penyerangan secara besar2an tersebut secara serentak diseluruh daerah Kesultanan Banjar. Penyerangan terutama terhadap pertahanan2 Belanda.

- Penghancuran seluruh kekuatan Belanda di Kalangan, Banyu Irang dan Bangkal. Penggempuran dipimpin oleh Pangeran Ardhi Kusuma.
- Penggempuran dan pengepungan benteng Belanda di Pengaron, pengempuran di pimpin Pangeran Antasari, Pembekal Ali Akbar, Mantri Taming.
- Penggempuran di Tabanio, didaerah Pleihari/Tanah laut. Penggempuran dibawah pimpinan Demang Lehman, Kiai Langlang dan Haji Buyasin.
- Penggempuran di Pulau Petak, Pulau Telu dan disepanjang sungai Barito dibawah pimpinan Pembekal Sulil dan Surapati.
- Pembersihan kaki tangan Belanda di Banua Lima (Negara, Alabio, Sungai Banar, Amuntai dan Klua) dilakukan oleh Kiai Adipati Anom Dinding Raja (jalil), pembekal Gapur, Duwahap, Dulahat dan Penghulu Abdul Gani (Abdul Gani).
- Penggempuran di daerah Marabahan.
- Penggempuran didaerah gunung Jabok.
- Penggempuran kapal perang Cipanas yang datang di Martapura, rusak dan ditarik kapal Van Os

Akibat dari serangan serempak ini maka hampir seluruh Kekuatan Belanda didaerah Kesultanan Banjar dapat dilumpuhkan.
Ketidak berdayaan meredam Perang Banjar ini mengakibatkan Kolonel Andressen dipecat dan memimpin pasukan Belanda hanya selama 6 bulan.
sumber:http://www.facebook.com/home.php?#!/pages/Kalimantan-Indonesia/Bahasa-BANJAR/207121513050?ajaxpipe=1&__a=7

Di Kampung Teluk Selasih (tidak jauh dari Amuntai), gerakan Baratib Baamal dipimpin oleh Penghulu Suhasin dan Abdul Gani. Sebagaimana Gerakan Baratib Baamal pimpinan Penghulu Abdul Rasyid, maka di Kampung Teluk Selasih pun mempunyai tujuan yang sama, membangkitkan semangat juang fi sabilillah, perang sabil dan cita-cita mati syahid. Pakaian mereka berjubah putih kecuali pimpinannya berjubah kuning. Setelah Belanda mencium adanya gerakan ini, Belanda merundingkan dengan Regent Amuntai Danuraja. Regent Amuntai Danuraja menyanggupi akan menyelesaikannya. Regent membawa 300 anak buah bersenjatakan senapan dan lila dan akan berusaha menangkap Penghulu Suhasin. Pada tanggal 9 November 1861 jam 02.00 petang Regent mendekati Teluk Selasih dan sambut dengan tembakan oleh pengikut Penghulu Suhasin. Di antara pengikut Abdul Gani ada yang menyusup dari belakang sehingga terjadi pergumulan. Salah seorang di antaranya melompat menombak Regent Danuraja. Regent tewas di tempat kejadian, begitu pula anak buah Regent juga juga kena tombak. Dengan kematian Regent Danuraja yang sudah tua ini maka pertempuranpun usailah. Belanda kemudian mengangkat Tumenggung Jaya Negara sebagai Regent yang baru.

 Rujukan


Perang Banjar : Harga Kepala Para Pejuang

Sejarah Perang Banjar tidak banyak yang tahu meskipun oleh Urang Banjar sendiri. Ini disebabkan buku-buku sejarah pelajaran sekolah kurikulumnya lebih banyak membahas perang kemerdekaan yang terjadi di daerah lain. Sehingga generasi muda Urang Banjar pun lebih mengenal sejarah perang daerah lain daripada kejadian perang yang pernah terjadi di daerah sendiri.
Berikut ulun coba tuliskan kisah seputar Perang Banjar yang diantaranya adalah pengumuman dari pemerintahan penjajah atas hadiah apabila menyerahkan para pejuang Banjar.
Staat Der Opstandelingen Op Wien Premien Of Hoofdgelden Zijn Gesteld (Daftar Nama Pemberontak Yang Dikenai Premi atau Harga Kepala) :
1. Demang Lehman                   harga kepala     f. 2.000,-
2. Hadjie Boejasin                     harga kepala     f. 1.000,-
3. Mohammad Joesoep              harga kepala     f.  250,-
4. Pemboekal Doeraop                harga kepala     f.  250,-
5. Kiayi Lanlang                        harga kepala     f.  250,-
6. Pemboekal Timang                harga kepala     f.  250,-
7. Hadjie Mataip                        harga kepala     f.  250,-
8. Pangeran Moeda                   harga kepala     f.  500,-
9. Raksa Pattie                           harga kepala     f.  250,-
10. Pemboekal Notto                 harga kepala     f.  500,-
11.Pangeran Antasari                harga kepala     f. 10.000,-
12. Pangeran M. Said                harga kepala     f.   300,-
13. Pemboekal Intan                  harga kepala     f.   100,-
14. Pangeran Hidayatullah         harga kepala    f.  10.000,-
15. Raksa Yoeda                        harga kepala    f.     150,-
16. Temboenoeroe                     harga kepala    f.     150,-
17. Oebah                                   harga kepala    f.     150,-
18. Abdoel Kasjim                     harga kepala    f.     250,-
19. Abdoel Ganie (Abdul Gani) harga kepala    f.     250,-
20. Doerachman                        harga kepala    f.     250,-
21. Pangeran Aminoellah          harga kepala    f.  2.000,-
22. Kerta Negara                        harga kepala    f.     500,-
23.penghulu rasyid                     harga kepala   f.1.000,-

Demikian sejarah seputar Perang Banjar, akan ulun coba tuliskan cerita mengenai seputar Perang Banjar pada kesempatan berikutnya. Semoga para pejuang diberi rahmat oleh Allah SWT. Amin.
Oleh:Anak Sultan

Menurut sdr Yanuar Ikbar* ada 3 Kepala Urang Banjar di Belanda
( berada di musium perang "Troopen Muzium" di Amsterdam) :
1. Syahidin Demang Leman
2. Syahidin Prabu Anom Dinding Raja (Jalil)
3. Syahidin Penghulu H. Rasyid.

Sapangatahuan kami, pihak Museum di walanda sana hakun mambulikakan jar asal ada permohonan rasmi dari Pamarintah Daerah.
Pemda (Prov & Kab.Banjar) pun sudah ma'urusakannya, tp ntah kendala apa nang mnyebabkan lambatnya itu ti saurang kurang mangarti jua urusan birokrasinya?!
mudah-mudahan lakas (,")
amiiiiiiin..


                

Foto Penghulu Rasyid dan Demang Lehman



Foto Pangeran Hidayatullah,Pangeran Antasari dan Pangeran Aminullah





SUNGAI LUMBAH

Adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Barito Kuala dekat dengan jembatan barito.menurut cerita para tatuha kampung.sungai lumbah di namakan LUMBAH (BESAR) bukan karena ukurannya yang besar melainkan ukuran sungai nya yang panjang.terhitung dari muara jembatan barito sampai ke sungai galam rabah /muara banua anyar hingga ke pulau kadap.pada awalnya sungai lumbah adalah masih merupakan kawasan desa balandean sebelum pemekaran.nama sungai lumbah sekarang pun sebelumnya bernama sungai antasan kecil dan antasan besar.karena seringnya kapal dan perahu melewati sungai antasan sehingga terjadi pengikisan dan melebarnya bentuk ukuran sungai sehingga warga sepakat untuk mengganti nama sungai antasan menjadi sungai lumbah dan sungai lumbah yang dulu di ganti menjadi tatah batu .dan konon orang pertama yang menghuni pertama desa sungai lumbah bernama Datu lumbah dan istrinya tetapi tidak memiliki keturunan.Datu lumbah menurut cerita memiliki (maaf)wajah yang besar dan lebar.ada pula yang bilang penghuni pertama sungai lumbah bernama Datu Saleh yang melakukan pelarian dari kandangan (murung banta).dan wajar saja desa sungai lumbah dan balandean adalah tempat pelarian nya para raja-raja jaman dulu seperti Sultan Suriansyah.karena desa wilayah desa sungai lumbah dan balandean di anggap beracun dan tidak bisa di tembus oleh yang namanya Teluh/perang maya.
Seperti yang di ketahui yang menjabat sebagai kepala kampung/pembakal di desa-desa masa dulu adalah para keturunan para panglima perang kerajaan banjar.

  TOKOH-TOKOH DI MAKAMKAN DI SUNGAI LUMBAH

1.Abdul Karim bin Ismail (1854)
   Adalah keponakan dari Abdul Gani (penghulu Abdul gani) th (1810)yaitu seorang tokoh pemimpin pasukan baratib baamal bersama dengan penghulu Rasyid dan penghulu suhasin serta Demang Lehman,panglima wangkang,tumenggung jalil.Abdul Gani adalah salah satu panglima perang pangeran antasari yang berjuang di wilayah banua lima tepat nya di teluk salasih amuntai,kalua,dan tabalong hingga kandangan.Abdul karim adalah anak dari Ismail(1828) yaitu adik dari Abdul Gani dari ayah nya yang bernama Datu Laut(nama gelar) th (1779)yaitu merupakan buyut dari Kiai Marta Sura( panimba sagara)salah satu jabatan menteri penganan kerajaan banjar.Abdul Karim lahir dan besar di kuin cerucuk dan ia lebih dikenal dengan sebutan Datu beca atau Datu kuang.beliau meniggal pada pertengahan abad 19 dan di makam kan di sebelah mesjid Darul Jannah desa sungai lumbah.

2.Janibah binti Arsyad bin Datu Saleh (1859)
  Adalah istri dari Abdul karim,yaitu anak dari Datu arsyad bin Datu saleh.Janibah adalah cucu Datu saleh yaitu orang yang merupakan pelarian dari wilayah kandangan tepatnya di murung banta karena masalah perselisihan paham oleh para pendahulunya.menurut cerita Datu Saleh adalah cucu dari Syeh muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampaian) yang menghilang.Janibah menetap di sungai lumbah pada akhir abad 18 dan meniggal pada pertengahan abad ke 19 dan di makamkan di tatah mesjid desa beringin sungai lumbah.

3.Sanusi bin Abdul Karim (1877)
  Adalah anak dari pasangan Abdul karim bin Ismail dan Janibah binti Arsyad.pada umur 43 th ia di angkat menjadi wakil kepala kampung oleh pembakal Butuh di desa balandean.pada masa itu desa balandean dan desa sungai lumbah masih menjadi satu wilayah.karena wilayah tersebut terlalu luas maka pembakal Butuh membagi 2 wilayah,desa balandean di pimpin pembakal Butuh dan desa sungai lumbah di pimpin wakil nya yaitu Sanusi bin Abdul karim.nah di masa pemerintahan sanusi inilah fase awal pembangunan mesjid darul jannah sungai lumbah.Sanusi memiliki 2 orang istri yaitu Gusti Sarinjam binti Gusti Agu dan Maimunah. ia biasa di panggil pembakal Nusi, kai nusi/datu nusi. jabatan kepala kampung di serahkan kepada anak pertama beliau sekitar tahun 1957 yang bernama A.Matlam (Antung Matlam).Sanusi memiliki postur tubuh tinggi sama seperti ayah nya yaitu sekitar 180cm dan ia meninggal pada tahun 1984.dan di makam kan di samping SD negeri Sei.Lumbah 1.dan pada masa itu sekolah SD tersebut bekas Baskem tentara jepang yang bermukim di desa sungai lumbah sekitar tahun1943.

4.M.Asymuni bin Yunus (Penghulu Asymuni) (1880)
  Adalah sepupu dua kali dari sanusi,beliau adalah cucu dari Abdul thoyib yang juga adik dari Abdul Gani.ia sempat di pelihara oleh Abdul Karim bin Ismail.beliau biasa di panggil kai Masyun singkatan dari M.Asymuni yunus .semasa hidup nya beliau yang menjadi penghulu (orang yang menikahkan) pertama desa sungai lumbah yang kemudian jabatan penghulu di serahkan kepada H Syarkawi ,pada masa beliau menjadi penghulu ,desa sungai lumbah pernah di serang penyakit dan tidak sedikit yang meninggal mendadak jadi siapapun yang terkena penyakit langsung di minta penduduk agar penghulu M.Asymuni memandikan nya hingga banyak penduduk yang sambuh dari penyakit.pernah pula beliau di cari para gerombolan siliwangi tetepi saat gerombolan bertanya pada istrinya ,sang istri pun bilang kalau penghulu Asymuni tidak ada di tempat karena sedang pergi,padahal penghulu asymuni berada di sebelah para gerombolan sambil memegangi tiang teras rumah nya tetapi gerombolan tidak melihat beliau ada di situ sehingga para gerombolan siliwangi pun pergi.ia meniggal di akhir abad 19 dan di makam kan di samping SDN sei.lumbah 1 bersebelahan dengan sang istri yang bernama Tariah binti Abdul Karim.

5.Gusti Sarinjam binti Gusti Agu (1885) trah Sultan Suriansyah
  Adalah istri pertama dari Sanusi,beliau adalah anak kedua dari ayah nya yang bernama Gusti Agu dan ibunya yang bernama Gusti Diang bawang serta masih dari zuriat pagustian (keturunan raja) dari daerah muning wilayah rantau/kandangan yang masih memiliki darah dayak .tidak heran bila daerah muning di anggap sebagai tempat nya orang –orang yang berilmu tinggi,kebal senjata dll.Gusti Sarinjam memiliki 4 orang anak yaitu A.Matlam (Antung Matlam),A.Kaderi,H.A.Basri dan A.Baseran .dan si bungsu bernama Hj.Aluh yang hanya saudara seayah tetapi anak dari istri kedua Sanusi setelah Gusti Sarinjam meniggal.Gusti Sarinjam meninggal di akhir abad 19 bersebelahan dengan suaminya yaitu Sanusi bin Abdul karim.

6.Tariah binti Abdul Karim (1890)
  Adalah istri dari Asymuni bin Yunus,ia adalah adik kandung dari Sanusi dan biasa di panggil nini gebak.ia memiliki 3 anak yaitu H.Burhan bin M.Asymuni,H.Syamsudin bin M.Asymuni dan H.Syaukani bin M.Asymuni.Tariah meninggal di akhir abad 19.

7.A.Matlam (Antung Matlam) (1902-2000)
  Adalah anak dari pasangan Sanusi bin abdul karim dan Gusti sarinjam binti Gusti Agu.beliau adalah kepala desa pertama sebelum jabatan kepala kampung desa sungai lumbah menggantikan kedudukan ayah nya.semasa muda beliau ikut menjadi seorang veteran melawan penjajah jepang.setelah menjabat kepala desa beliau tidak jauh dari senapan laras panjang yang di dapat sewaktu menjadi veteran.beliau lebih senang di panggil  kai jatot atau anang matlam ketimbang antung matlam karena beliau lebeh suka menyembunyikan status nya seorang antung dari pagustian.beliau memiliki 3 istri yaitu Taluh,Masrum binti Gumberi dan Ratna komala.selang beberapa tahun jabatan kepala desa di serahkan kepada adik kandung beliau yang bernama H.Basri (Haji Antung Basri)sebagai kepala desa kedua desa sungai lumbah.A.Matlam meninggal pada tahun 2000 pada umur 98 tahun.

8.Gusti Manaf bin Gusti Agu (1895)
   Adalah adik dari Gusti Sarinjam ,ia menikah dengan keponakan Janibah yang bernama Uli binti Tuhalid bin Arsyad .ia memiliki anak di antaranya yaitu Gusti Basrun tetepi beliau lebih di kenal dengan Antung Basrun.karena di ere perang banjar Zuriat Gusti,Antung,dan Anang di hapuskan oleh belanda karena di anggap cikal bakal yang akan melawan pemerintahan belanda pada masa itu.Menurut cerita Gusti Manaf memiliki kesaktian berjalan di atas air.Ia meninggal di akhir abad 19 dan di makam kan berdekatan dengan Janibah binti Arsyad.


9.Abu Bakar bin Abdul Thoyib
   Adalah juga keponakan dari Abdul Gani.menurut cerita beliau pernah menderita penyakit kulit yang yang berkepanjangan sehingga saking pasrah nya beliau pergi ke sungai dan pada masa itu sungai lumbah masih terdapat banyak buaya ,beliau lalu ke tengah sungai minta agar di makan buaya,tetapi sang buaya tidak mau memakan beliau.dan saat kejadian itu maka penyakit kulit beliau ber angsur-angsur sembuh.konon para keturunan dari Kiai Marta Sura(panimba sagara) tidak ada yang mati tenggelam atau di makan buaya hingga saat ini(insa allah).beliau maninggal pada pertengahan abad 19 di makam kan berdekatan dengan Janibah binti Arsyad.

Mohon saran dan kritiknya .
Demikian lah topik sejarah yang saya buat atas salah dan khilaf saya mohon maaf,sekian dan terima kasih.



Oleh:
Penghulu Asymuni, Alm :beliau yang membuat trah keturunan dan di bukukan
H.Basri (haji Antung Basri) bin Sanusi(mantan kepala desa ke 2 sei.lumbah)
Gusti Basrun bin Gusti Manaf
H.Burhan bin M.Asymuni
H.Syaukani bin M.Asymuni
A.Rujani bin Antung Matlam
A.Nurdin bin A.Zainuddin

Di tulis dan di kaji ulang oleh:
A.Farid arman bin A.Fardhy Asyikin.Spd bin Antung Matlam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar